Tatang, Winny dan Monik adalah berteman akrab.
Setiap hari mereka selalu bersama, mereka satu sekolah. Tatang adalah anak yang
paling periang, rajin, dan suka membantu. Winny adalah seorang yang cantik, ramah,
dan pintar. Sedangkan Monik, selain pintar juga cantik, sopan, dan lincah.
siapapun yang mengenal mereka bertiga akan merasa senang dan akrab karena
ketiganya bersahaja dan tidak sombong.
Tatang, Winny dan monik
mempunyai hobi yang berbeda. Tatang senang olahraga sepak bola. setiap sore
hari Tatang berlatih sepak bola bersama teman lainnya di Tim sepak bola Bintang.
Nama Bintang sebagai nama timnya diambil karena alasan Bintang adalah benda
langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Tim sepak bola Tatang inginkan
semoga timnya seperti Bintang yang bercahaya menyinari bumi. Tatang bersama Tim
Bintang tidak ketinggalan selalu berkiprah setiap ada kompetisi baik yang
dilaksanakan antar sekolah, antar kampung, atau kompetisi untuk merayakan hari
ulang tahun Republik Indonesia di Kecamatan. Tatang bersyukur dan senang Tim
Bintang selalu menjadi juara.
Suatu hari Tatang akan
berlomba bersama tim lain antar sekolah. semua perlengkapan main telah
disiapkan dan Tatang juga selalu menjaga tubuh tetap fit dengan pola hidup
sehat yang diterapkan setiap harinya. misalnya makan makanan yang bergizi dan
makan dengan teratur, istirahat yang cukup, minum air putih baik untuk tubuh,
dan rajin berolahraga.
Telah tiba di arena
perlombaan, Tatang dan Tim Bintang siap dengan atribut lainnya, semua penonton riuh
menyambut kedatangan Tim Bintang, sorak sorai tepuk tangan tak henti untuk
memberikan semangat. Bintang.............. Bintang................ ayo Bintang panggilan
suporter dari ujung lapangan dan dari sana sini terus diserukan. Tatang semakin
bersemangat Tim Bintang kompak dengan semangat bergelora yakini timnya menang.
Sepuluh menit lagi lomba akan dimulai, Tim Bintang membentuk lingkaran kecil
dan saling merangkul sambil berdo’a kepada Tuhan yang Maha Esa agar dalam
permainan sepak bola yang mereka lakukan berjalan dengan baik dan dapat
mencetak gol terbaik, itulah harapan setiap tim dalam doanya.
Priiiiittt...........
bunyi peluit wasit terdengar nyaring tanda lomba dimulai, kedua Tim berlari ke
lapangan permainan sepak bola dimulai permainan seru saling serang Tatang
dengan gesitnya menendang bola masuk gawang semua penonton bersorak..........
ayo Tatang...... Taa........ Tang....... permainan semakin semarak karena
sebagian penonton ada yang membawa alat musik, sekali-kali dimainkan dengan
gembira.
Di tengah keseruan, Winny
dan Monik baru datang, menyemarakkan dan memberi dukungan buat sahabatnya.
Winny dan Monik langsung berdiri di pinggir lapangan sambil berteriak....... Tatang...........
Tatang........... melambaikan tangannya kegirangan karena bola kembali masuk ke
gawang lawan. Tatang berlari kencang sembari dielus kepalanya oleh temannya.
Akhirnya peluit wasit
kembali dibunyikan pertanda permainan selesai. Tim Bintang dari tim Tatang adalah
pemenangnya. Winny dan Monik berlari menghampiri Tatang sahabatnya dan memberi
ucapan selamat. Monik mengulurkan tangannya, “selamat ya Tatang” diikuti oleh Winny
“selamat sahabat”........ Tatang sangat senang karena kedua sahabatnya datang
menonton pertandingannya.
Berbeda dengan Tatang, Winny
dan Monik senang merangkai bunga. bunga-bunga yang dirangkai adalah dari
barang-barang bekas yang ada di rumah, misalnya botol bekas minuman, koran atau
kertas bekas, atau dari daun-daun kering yang ada di halaman rumah. Winny dan
Monik berkarya bersama merangkai bunga pada hari libur atau waktu senggang
karena merangkai bunga adalah sekedar menyalurkan hobi. mereka mengerjakan
setelah belajar menyelesaikan tugas sekolah dan tugas di rumah.
Botol-botol atau koran
bekas mereka kumpulkan lalu digunting dibuatkan pola berbentuk kelopak bunga
dan daun lalu dicat dengan warna-warni sesuai bunga apa yang akan dibuat.
setelah cat mengering, barulah bisa direkatkan menyerupai bunga dengan lem tembak dan dirangkai. begitu pula merangkai bunga dari
daun kering. daun-daun kering yang masih utuh dan tidak rusak dikumpulkan lalu
digunting sesuai pola bunga yang akan dibuat.
Satu persatu rangkaian
bunga telah terbentuk sangat cantik, Winny dan Monik sangat kreatif,
bunga-bunga dari bahan bekas itu disulap menjadi cantik dan bernilai karena
ditempatkan pada sebuah vas bunga yang cantik pula. Ibu-ibu di sekitar rumah Winny dan Monik merasa
tertarik untuk membeli hasil karya mereka, banyak pemesan bunga hasil karya
mereka terutama ibu-ibu dan remaja putri.
Suatu hari di kampung
mereka mengadakan lomba merangkai bunga, tak ketinggalan Winny dan Monik turut
serta. Winny dan Monik merancang bunga apa yang akan dirangkai dan bagaimana rangkaian
bunga itu lebih menarik. Mereka berdua
berdiskusi. “Monik, apa ide kamu dalam lomba merangkai bunga yang akan kita
ikuti nanti ?” tanya Winny. Monik berpikir dan terdiam sejenak “Ahaa......” (sambil
mengacungkan jari telunjuknya), bagaimana kalau kita membuat rangkaian bunga
anggrek bulan ,melati, dan mawar merah ? lalu Winny menyela, “mengapa kamu memilih bunga-bunga itu Monik?.....”
Iya Winny karena anggrek bulan itu simbol dari
kelembutan, melati simbol dari kesucian, dan mawar merah adalah simbol dari
cinta, semuanya mewakili perasaan kita khaaaan...? “iya iya aku setuju Monik,
kamu memang pintar memilih simbol-simbol itu, “siapa dulu.... Monik? ( mereka
tertawa bersama).
Keesokan harinya Winny
dan Monik mulai membuat pola bunga-bunga itu dari botol bekas lalu digunting
dan dicat. Anggrek bulan dan melati di cat warna putih,
sedangkan mawar di cat warna merah. Setelah cat mengering barulah dirangkai
sedemikian menjadi setangkai bunga-bunga. Mereka mengerjakannya dengan riang
gembira sambil menyanyikan lagu kesukaannya.
Lihat kebunku penuh dengan bunga
ada yang putih dan ada yang merah
setiap hari kusiram semua
mawar melati semuanya indah
Mereka bercanda dan
bersenda gurau sebagai sahabat sangat akrab. Di tengah kesibukannya si Tatang
datang menyapa mereka. “Hai Winny, Monik...... boleh aku ikut membantu?” Winny dan Monik hampir menjawab serempak
“boleh....... ayo sini duduklah ! lalu Tatang menghampiri kedua sahabatnya dan
duduk membantu merekatkan kelopak bunga
satu persatu menggunakan lem. Botol bekas yang sudah digunting menjadi kelompok
bunga berserekan di dalam keranjang khusus yang biasa mereka buat. mereka
senang Tatang segera datang membantu sehingga pekerjaan cepat selesai.
Hari ditentukan telah
tiba Winny dan Monik berkemas menyiapkan bunga-bunga dan pernak-perniknya
seperti dedaunan yang diberi warna hijau, manik-manik juga disiapkan untuk
mempercantik dan tak lupa vas bunga yang bagus terbuat dari botol bekas yang
agak besar dipoles dengan cat dan aksesoris pita. Lomba merangkai bunga kali
ini semuanya harus dari barang bekas.
Winny dan Monik segera
berangkat menuju tempat lomba yang tidak jauh dari rumah mereka. peserta lomba
menduduki tempat yang disediakan oleh panitia Winnye dan Monik dengan nomor
peserta 02 dari Sepuluh peserta. Sebelum mulai kegiatan panitia memimpin doa
bersama. Setelah itu acara merangkai bunga dimulai dengan waktu 30 menit harus
selesai. Lomba dimulai di menit pertama semua peserta sibuk dengan
rangkaian bunga-bunga yang dibuat penuh kreatif dan ekspresif
masing-masing. Sekali-kali panitia yang
ditunjuk sebagai juri datang menghampiri Winny dan Monik bertanya-tanya
mencatat sesuatu di selembar kertas.
Waktu kegiatan lomba merangkai bunga pun usai.
Peserta lomba harus merapikan dan membersihkan mejanya masing-masing dari bahan
dan alat yang telah dipakai di atas meja hanya ada satu vas rangkaian bunga hasil karya mereka Sepuluh peserta. Sepuluh peserta lomba berdiri di samping meja
masing-masing. Sebelum penentuan pemenang ada hiburan yaitu tarian daerah,
semua penonton senang karena hiburannya menarik. Selain tarian ada juga yang
menyanyi, acara lomba merangkai bunga kali ini sangat meriah, Ibu lurah juga
hadir.
Ketua panitia naik ke
panggung untuk membacakan pemenang lomba merangkai bunga setelah dilakukan
penyeleksian ketat, hati Winny berdebar-debar “Monik aku kok merasa gugup
ya..... dan hatiku berdebar..... tenang Winny kita harus yakin, kita adalah
pemenangnya” jawab Monik menghibur Winny
“iya iya .... semoga kita juaranya” ucap Winny dengan lirih. Baiklah
hadirin, kami bacakan pemenang lomba merangkai bunga kali ini yang diikuti oleh
Sepuluh peserta akan dipilih 3 pemenang yaitu kita sebut dari pemenang ketiga,
kedua, dan pertama adalah ....... (ketua panitia membuka lipatan kertas kecil).
Semua yang hadirin riuh menyebut jagoannya masing-masing. pemenang ketiga adalah
nomor urut tujuh (diikuti oleh tepukan tangan penonton) pemenang kedua
adalah............ nomor urut
sembilan (tepuk tangan penonton riuh)
dan pemenang pertama diraih oleh nomor urut...... agak lama menyebutnya nomor
urut duaaaa..... (hore...... tepuk tangan penonton semakin riuh) “selamat untuk
pemenang pemenang diharap ke atas panggung” ucap ketua panitia.
Winny dan Monik menuju panggung dengan
perasaan senang dan bahagia. Kerja kerasnya tidak sia-sia selama ini. Puji
syukur selalu mereka panjatkan kepada Allah SWT. Winny dan Monik menerima
hadiah berupa piala dan sejumlah uang tunai. Semua peserta bersalaman mengucapkan selamat setelah
itu Ibu lurah naik ke panggung dan berpesan “Kita harus bisa mengelola barang-barang bekas dan
tidak terpakai yang ada di rumah untuk dijadikan barang yang lebih berguna
serta menarik
untuk dijadikan suatu karya seni
yang indah” Winny dan Monik akan selalu ingat pesan Ibu lurah itu.
Sampai di rumah Monik,
Tatang tiba-tiba datang bawa hadiah untuk sahabatnya yaitu berupa alat-alat
perlengkapan untuk merangkai bunga seperti gunting, tang, lem tembak, dan
manik-manik yang imut dan cantik dikemas dengan cantik pula.
“Selamat ya sahabatku.... kamu memang cantik dan
hebat”. ......” terima kasih, Tatang berkat doa bantuanmu jualah bunga-bunga
kecilku bisa menjadi juara ,jawab Monik dan Winny hampir bersamaan. Ketiganya saling tertawa riang dan gembira. Berawal dari hobi kita juara.
KUDSIYATI, S.Pd
SDN Banjar Barat I
Post a Comment